Translate

Kuningan - Jawa Barat - Hari Pertama

Liburan kali ini saya mengunjungi kota Kuningan. Lokasi wisata yang sebetulnya sudah cukup umur tapi kurang dikembangkan. Padahal potensi wisatanya cukup besar. Dengan adanya Tol Cipali jarak tempuh cuma 2,5 jam mirip dengan ke Bandung, tapi bedanya kesana bebas macet. Suasana mirip dengan Puncak-Bogor. Tapi bedanya sedikit lebih sepi dan bebas macet. Untuk suhunya kira2 mirip daerah Bogor.
 
Wilayah ini berada di kaki gunung Cermai. Spot utama wisatanya adalah pemandian air panas. wisata alam, dan sejarah. Wilayah ini cukup terkenal karena ada dalam catatan penting sejarah Indonesia, yaitu lokasi perundingan Linggarjati. Wilayah yang bermayoritas penduduk Muslim-Sunda, menjadikan wilayah ini cukup nyaman buat liburan keluarga, bebas dari suasana dugem dan hiburan malam. Walaupun mereka terbuka terhadap kunjungan turis, tapi ada baiknya jika anda berkunjung kesana mengenakan pakaian yang cukup sopan, tidak terlalu terbuka atau berenang dengan mengenakan bikini. Saya yakin mereka tidak akan melarang, tetapi ada baiknya kita menghormati budaya  dari tuan rumah.
 
Berikut cerita saya selama perjalanan ke Cirebon.
 
Pukul 06:00, kami berangkat dari Jakarta. Kali ini kita akan mencoba tol cipali yang relative menyingkat jarak antara kota Jakarta dengan kota disisi timur. Salah satunya Cirebon. Dari Jakarta kita mabil arah ke Cirebon. Tol baru ini menyuguhkan pemandangan yang indah, dengan kiri kanan sawah ( semoga tidak berubah peruntukan ). Jalannya lurus dengan 2 jalur, saat ini sudah ada 3 perhentian. Kami beristirahat sebentar pada perhentian ke dua ( kira2 2 jam perjalanan dari Jakarta )untuk sekedar istirahat, minum dan ke WC.  Tepat pukul 08:30 kita sudah sampai dipintu keluar. weh cukup mahal juga ini tol 96 ribu, maklum tolnya juga panjang bener. Kita keluar di Ciperna-Cirebon. Dari situ kita langsung belok kanan ke arah kuningan. perlu kira2 30-45 menit sampai ke wilayah kuningan
 
Pukul 09:15, sehubung kami belum makan pagi, kita mampir di rest. pringsewu, ( tempat Jokowi pernah mampir waktu kampanye dulu ), disitu kita cuma minum dan makan snack. pemandangan cukup indah, karena berada di atas bukit, kita bisa melihat kota Cirebon.
 
 
Pukul 09:45, Kita lanjutkan perjalanan menuju kuningan, jalanan cukup ramai tapi tidak macet. Kami rencannya akan mengunjungi gedung perjanjian linggarjati. disini kita perlu sedikit mata jeli karena sign lokasi wisatanya ngak terlalu jelas, kadang2 tertutupi pohon atau iklan product.
 
Pukul 10:15,  Karena signing yang ngak jelas itu, kami kebetulan kesasar ke Taman wisata alam linggarjati. Udah kadung kesasar, yach udah kami sekalian keliling2 disana. Tempat wisatanya mirip kebun raya bogor, dan keliatannya ini tempat wisata untuk penduduk local. Turisnya masih agak jarang. Tapi tempat ini cukup menjanjikan kalau dikelola dengan baik. Suasana cukup adem.
 
 
 
 
 
 
Pukul 11:00. kami tidak berlamaan disana karena bukan sasaran utama kami, kita lanjutkan ke sasaran utama kira 10 menit perjalanan dari sana. Begitu sampai, wah ternyata pengunjunganya banyak juga loh, saya pikir wisata sejarah, ngak banyak peminat. ternyata saya salah. Kami membayar biaya retribusi ( Inget ya bayar yang jujur, masalah mereka tilep itu urusan mereka, yang penting kita berkontribusi membiayai perawatan gedung sejarah kita ), kami mengisi buku tamu juga. Gedungnya tidak ada AC, tapi suasanannya cukup adem. benda sejarah dipajang disana sini, ada pemandu wisatnya juga, tapi kami tidak gunakan. Nach untuk yang suka photography .. tempat ini boleh nech dikunjungi cukup eksotic.
 
 
 


 
 


Pukul 12:30, setelah puas melihat, membaca, memfoto barang sejarah, kami rasanya mulai lapar. Atas saran saudara kami, kami menuju restoran laksana di lokasi wisata sankanhurip, yang kebetulan juga cuma berjarak +- 300 meter dari hotel kami tinggal. Wah keliatannya ini restoran yang paling ok disana, pengunjungnya banyak banget, kami juga harus antri+- 20 menitan baru dapat tempat duduk. Makanan sunda yang sudah sedikit dimodifikasi ke arah chinnese food,, lumayan enak. Terutama gurame khas laksanan. Gurame goreng yang dibalur bumbu dan sayuran,, kalo ke sini musti makan itu enak. Cuma sayang mereka tidak menerima pembayaran debit, seperti resto pada umumnya disana.







Pukul 14:00, Setelah makan siang kami lanjutkan perjalan menuju Hotel Horison Tirta. Hotel ini memiliki spot terbaik, karena langsung berhadapan dengan Gunung CermaiBuat pemburu foto, ini lokasi yang paling bagus,karena gunung berada disisi barat, jadi pas sunrise terlihat indah, dan sunset memberikan bayangan yang cantik sekali,  tapi sayang 3 hari disana pemandangannya ngak clear, berkabut terus disana.

Pukul 15:00, Setelah urusan adminitrasi selesai, kita lanjutkan dengan berenang. Airnya tidak terlalu dingin, dengan kolam yang cukup luas. Pemandangan gunung Cermai menjadi latar belakang dari kolam renang ini.



Pukul 17:00, karena sudah lelah seharian beraktifitas, kami selesaikan hari ini dengan makan malam di grage lanai, kira2 10 menit berjalan kaki dari hotel kami. Suasana disana cukup enak, restoran berada di pinggiran danau kecil , saying pemandangan gunung dihalangi bangunan. Makanan cukup enak dan murah untuk ukuran harga Jakarta.






Sebagai blogger sejati, saya rasa punya kewajiban menyampaikan masukan buat pemerintah Kuningan untuk meningkatkan kualitas pariwisata dikuningan, kali kali ada pemangku jabatan yang membaca tulisan ini.
 
Kuningan memiliki potensi wisata yang lebih dari cukup untuk menarik turis dan meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat lokal. Jika Bandung adalah halaman belakang Jakarta, maka Kuningan adalah halaman samping, yang memiliki kesempatan yg sama dengan bandung untuk meningkatkan kualitas wisatanya. Ada lima hal dasar yang perlu diperhatikan
 
1. Akses Internet perlu ditingkatkan. Hotel, rumah makan, cafĂ©, lokasi wisata  harus diwajibkan menyediakan layanan free wifi  dengan speed internet yang memadai untuk berhubungan dengan  media social atau upload foto. Karena aktifitas  update status atau foto saat liburan akan memberikan dampak untuk calon wisatawan tertarik ke kota kuningan.
2. Pembayaran melalui Debit/CC, akses pembayaran perlu di perluas. Setidaknya debit card dari bank utama perlu ada. ATM dilokasi wisata juga perlu diperbanyak.
3. Tanda lokasi wisata atau Peta wisata perlu disediakan dan didistribusikan lebih luas, terutama di lobby hotel atau dibuatkan Information Centre di spot wisata. Ini penting dan harus.
4. Pedestarian, SANGAT PERLU DIBUAT!!! untuk keamanan dan kenyamanan wisatawan. Kendaraan motor dan mobil cukup membahayakan.
5. Sarana Umum, khususnya toilet perlu di perhatikan baik kebersihan maupun jumlahnya. Untuk menarik wisatawan kelas menengah atas dan orang asing, keberadaan toilet yang bersih, dan nyaman menjadi ukuran sebuah lokasi wisata layak tidak dijual dan dikunjungi.
6. Transport turis perlu dibuat terintegrasi, misalkan adanya shuttle bus dari satu spot ke spot lain. Tanpa membawa kendaraan sediri, maka sangat sulit buat wisatawan bergerak dari satu titik ke titik lainnya.